Senin, 25 November 2024

Pemkot Pastikan SD dan SMP di Surabaya Jalankan Program Ramah Anak

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berkunjung ke salah satu SD. Foto: Dokumen Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan, semua Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya menjalankan program sekolah ramah anak demi menerapkan pendidikan karakter peserta didik.

Konsep yang sudah dideklarasikan sejak 2019 lalu itu, kata Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Diskpendik) Kota Surabaya, diharapkan mampu menjadi ruang aman dan nyaman selama siswa berada di lingkungan pendidikan.

“Harapan sekolah menjadi ramah, nyaman dan menyenangkan dalam semua pembelajaran, dasarnya adalah lingkungannya di sekolah yang bersifat rekreatif tapi edukatif,” kata Yusuf, Jumat (14/4/2023).

Penguatan pendidikan karakter siswa itu di antaranya menyasar segi religi, akademik, dan pengembangan talenta siswa. Namun tiap sekolah boleh melakukan inovasi.

“Lingkungan sekolah yang ramah dan edukatif dikemas menjadi Sekolah Arek Suroboyo, program pembelajaran yang efektif dan edukatif. Kemudian melakukan penguatan pada siswa untuk membiasakan mengaji, atau sholat di bulan Ramadan. Bisa juga mengundang narasumber untuk memberikan penguatan pada guru dan siswa,” ujarnya.

Salah satu sekolah yang sudah menerapkan, SDN Dupak 1 Kota Surabaya mengaplikasikan program 5S mulai senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, serta memberikan penguatan pada segi religi, akademik, dan pengembangan talenta.

“Sekarang semakin diperkuat dengan program Wali Kota Eri Cahyadi. Pada  implementasinya kami lakukan dari dasar, seperti memperhatikan perilaku dan penampilan anak, apakah sudah siap mengikuti pelajaran? Atau mengapa anak terlihat murung?,” kata Ahmad Nur Khalim Kepala SDN Dupak 1 Kota Surabaya.

Pada segi penguatan religius, sebelum kegiatan belajar mengajar, para peserta didik diwajibkan untuk berdoa sesuai kepercayaannya masih-masing. Pada segi akademik, peserta didik akan dipantau dalam proses belajar. Sedangkan pada segi pengembangan talenta, dikuatkan pada potensi minat dan bakat siswa.

“Pembentukan karakter seperti Profil Pelajar Pancasila, yakni mewujudkan pelajar yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila sebagaimana visi misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.

Pascapandemi Covid-19, ruang interaksi dan kreativitas peserta didik sangat terbatas. SDN Dupak 1 Kota Surabaya tidak hanya mendukung program Sinau dan Ngaji Bareng milik Pemkot Surabaya, melainkan ikut memberikan ruang ekspresi kepada peserta didik.

“Kami berupaya memulihkan kesehatan mental anak. Dulu semua serba daring, anak-anak banyak yang di warkop untuk mencari Wi-Fi, sekarang guru langsung sigap melakukan pendekatan kepada murid terutama pelajaran tentang keteladanan dan sopan santun dalam berkomunikasi. Wujudnya guru mencontohkan hal-hal di sekolah tentang sopan santun,” terangnya.

Penguatan tersebut diharapkan bisa menciptakan generasi penerus bangsa sebagai calon pemimpin memiliki karakter.

“Jadi mulai sekarang menguatkan pendidikan karakter, terhadap guru, orang tua dan teman. Diharapkan ketika dewasa akan memiliki karakter sopan santun,” pungkasnya. (lta/iss/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs